SALAM

ASSALAMU'ALAIKUM WR. WB.

Minggu, 19 Januari 2014

Satu, Biasa, Banyak, Luar Biasa dan Indah.



Kutengadahkan sejenak kepalaku, dengan kaki terus berjalan menuju rumah. Hitam dan abu-abu beradu membuat gradasi menyeramkan tepat diatasku, yang terkadang dibelah cepat oleh cahaya putih. Setiap
kali terbelah, terdengar suara keras yang menggelegar. Mataku pun terpejam tak kuasa melihatnya. Butiran-butiran basah menjatuhi mukaku dan spontan kepalaku menunduk sendu. Kaki berjalan bertambah cepat. Entah kenapa, aku menengadahkan kembali kepalaku. Seolah diriku yang menyuruh. Gradasi itu semakin cenderung gelap. Kakiku terdiam. Ada  satu cahaya. Cahaya kuning ada disana. Satu. Mataku terus mencari yang lainnya. Tidak ada. Hanya satu. Bintang itu bersinar terang. Tak biasanya bintang bersinar dilangit yang mendung dan gerimis. Ku pandangi terus. Indah sekali.
 Aku tersenyum dan pikiranku terbang melayang. Aku mau jadi bintang itu. Walaupun hanya satu, Sinarnya sangat indah. Tak Biasanya bintang bersinar di tengah mendung dan gerimis. Begitu juga aku. Aku tetap ingin bersinar, ketika yang lain mendung. Aku tetap ingin bersinar, ketika yang lain gerimis. Aku tetap ingin bersinar, ketika yang lain menakutkan. Aku adalah keindahan lingkunganku. Tetesan butiran basah dimataku membuat pikiran jatuh bebas dari terbangnya. Mendaratkan kesadaran. Kepalaku menunduk dan meneruskan perjalanan. Sesekali mataku melihat bintang itu. Indah sekali. Tak ingat dipandangan yang keberapa, bintang itu lama-kelamaan hilang tertutup awan. Senyumku hilang. Rasa sedih datang.



Tak terasa, kaki sudah sampai di depan rumah. Aku masuk dan langsung duduk. Pikiranku pun terbang melayang kembali. Jika aku menjadi bintang itu. Sendiri dan selalu bersinar. Memang indah. Keindahan dalam kesendirian tak sanggup mengendalikan mendung agar tidak menutupi sinarku. Aku butuh teman yang lain. Yang juga terus bersinar. satu, sepuluh, seratus, seribu, sejuta bahkan semua teman bersinar, sehingga mendung tak sanggup menutupi cahaya, cahaya kebersamaan. Langit ketika banyak bintang bersinar, mendung tak berani muncul menutupi cahaya bintang. Langit ketika hanya ada satu bintang, mendung gampang menutupi cahaya bintang.

Kesuksesan pribadi itu indah, dan akan sangat indah jika diikuti oleh banyak kesuksesan disekitarnya. Salam Tazka.
(Perjalanan sepulang Sholat Magrib dari Masjid Al-Ikhlas Perum Vila Anggrek menuju Rumah tanggal 06 Januari 2012)
Oleh Ahmad Indra Gunawan, S.E.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar